Wednesday, October 6, 2010

Sebenci Apapun Kau Padaku Papa, Tetap Kau Papa paling Hebat Dalam Hatiku...

Sebenci apapun kau padaku papa, tetap kau adalah papa paling hebat dalam hatiku...

Maaf... cuma satu kata - kata itu yang ingin kuucapkan padamu..
Seberapa besar aku telah menyakitimu, Seberapa besar aku telah mengecewakanmu... Seberapa besar aku kau anggap berubah...

Tetap papaaa...
Kau adalah papa paling hebat di hatiku..

Sungguh aku rindu saat itu, saat aku akan selalu kau anggap anak papa yang baik. Waktu papa masih sering curhat sama aku. Cerita - cerita semua hal yang pernah kau alami dalam hidupmu... Sungguh... aku sangat merindukan saat - saat itu...

Tapi aku tahu, saat - saat itu tak mungkin kembali. Kalaupun bisa mungkin aku tak mampu untu mengembalikannya.

Maaf... Hanya itu kata - kata yang paling sulit untuk kuucapkan padamu papa...

Aku pergi disaat kau membutuhkanku. Aku tahu, aku sadar kalau aku telah berubah. Aku bukan achiek yang dulu lagi untukmu. Dan sampai sekarang sungguh aku bingung bagaimana caraku untuk kembali. Aku tahu, aku telah berubah. Entah itu perubahanku ini bisa dibilang perubahan kedewasaan atau bukan, tapi seandainya bisa. Seandainya bisa, aku ingin kembalimenjadi seperti dulu. Seperti achiek yang kau kenal papa...

Maaf... Hanya itu kata - kata yang paling ingin kuucapkan padamu...

Sebesar - besarnya aku ingin jadi lebih baik. Agar aku bisa kau lihat lagi papa. Hal itu masih kurang untuk membuatmu memaafkanku. Aku tahu paa... Aku tahu yang kau inginkan bukan aku yang lebih baik atau yang bisa melakukan sesuatu. Yang kau inginkan adalah aku yang dulu, yang lebih peduli pada sekitarku, yang lebih peduli padamu papa.

Maaf... Hanya itu kata - kata yang paling ingin kuucapkan padamu...

Saat ini, saat dimana masa - masa tersulitmu sebagai ayah dan suami. Aku masih tak bisa jadi Achiek yang kau kenal. Jadi Achiek yang kau sayangi. Aku tak bisa mendampingimu menghadapi cobaan yang begitu besar ini.

Ya ALLAH.... sungguh aku ingin meminta maaf padanya...

Aku ingin menguatkann papa. Aku ingin memegang pundaknya dan berkata " Papa bisa, papa kuat..." Aku benar - benar ingin menemaninya saat ini. Saat dia sedang sendirian dengan cobaan yang begitu berat untuknya. Sungguh kau terlalu baik untuk mendapatkan cobaan sebesar ini. Dengan tubuh tuamu, aku ingin kau merasakan kebahagiaan sampai kelak kita harus berpisah untuk sementara papa. Aku tidak ingin kau merasakan penderitaan seperti ini.... Sungguh....

DAN APA YANG BISA KAU LAKUKAN SEKARANG SANG KINANTI BHAYANGKARI

Hanya diam dan menangis di belakang papa melihat penderitaanmu???

Yaa... aku hanya bisa melihat tanpa bisa melakukan apa - apa untukmu papa. Sungguh anak seperti apa aku ini. Sungguh... Sungguh... Aku hanya bisa menyayangimu dari jauh... Mendoakanmu dari jauh... Dan tak mampu disampingmu menguatkanmu.....

Harus bagaimana... harus bagaimana... harus bagaiiimanaaaa,,,,,

Ya ALLAH, untuk kesekian kalinya aku memohon padamu. Berikan kekuatan pada papa dalam menjalani kehidupannya. Berikan kekuatan pada papa dalam menjalani cobaan yang berat ini. aku tahu ya ALLAH, Engkau memberikan cobaan sebesar ini karena Engkau sangat menyayangi papa. Aku tak berani untuk menyalahkanmu karena memberikan cobaan berupa aku dan lingkungan yang begitu berat untuk papa. Aku tahu Ya ALLAH, Engau akan memberikan yang terbaik untuk papa. Aku tahu cobaan ini adalah hal yang baik untuk papa juga. Tapi sungguh... hamba mohon padamu ya ALLAH...

Berikan papa kekuatan dalam menjalani hidupnya... Dan yakinkan ia bahwa papa tidak sendirian... Sebenci apapun papa padaku ya ALLAH, Papa tetaplah papa yang terhebat dan terbaik untukku...


Amiiiiin~

No comments:

Post a Comment